Apakah Penanaman Pohon Selalu Ramah Lingkungan?

Kerapkali diasumsikan bahwa penanaman pohon akan bermanfaat secara ekologis dan juga ramah lingkungan. Namun, meskipun biasanya saya sangat antusias menanam pohon, saya harus mengakui bahwa jawabannya adalah tidak selalu. Menanam lebih banyak pohon tidak selalu bermanfaat secara ekologis.

Meningkatnya minat menanam pohon baru-baru ini sebagian besar adalah hal yang baik dan patut untuk diacungi jempol. Namun, ini juga bisa menciptakan malapetaka ekologis. Ketika organisasi-organisasi besar dan pemerintah mendukung sesuatu, hal itu bisa menjadi tentang “angka”. “Kami menanam X juta pohon!”, mereka menyatakan. Tetapi jika semua pohon ini adalah spesies yang sama di area yang sama, hal ini bisa menjadi bencana ekologis. Ini mungkin saja tidak terlihat seperti bencana ekologis bagi mata yang tidak berpengalaman, atau pengamat yang kurang informasi, akan tetapi tetap saja hal ini bisa menjadi bencana dalam pembuatannySebagai contoh, menanam sejumlah besar pohon pinus, beberapa tahun kemudian dapat mengubah lingkungan alam sedemikian rupa sehingga tidak ada yang bisa hidup atau tumbuh di dalamnya. Kami memiliki banyak hutan palsu seperti hutan Frankenstein di Skotlandia. Dari kejauhan pepohonan itu terlihat seperti hutan, tetapi ketika Anda mendekat, Anda akan melihat sesuatu. Kebun itu sangatlah tenang. Tidak ada suara burung, atau banyak tanda kehidupan dari binatang apa pun. Mereka adalah tanaman penghasil uang, bukan hutan. Sebagian besar dari jenis kehidupan yang lainnya tidak dapat bertahan hidup di sana. Tidak ada yang benar-benar “hutan” dengan tempat-tempat itu. Mereka adalah sekelompok pohon yang menyembunyikan gurun yang tidak bernyawa.

Hutan bukanlah hanya banyak pepohonan yang tumbuh di satu area tetapi adalah keseluruhan ekologi yang mencakup tumbuhan yang bukan pohon, dan juga kehidupan dari binatang-binatang. Binatang adalah bagian penting dari hutan dan mereka membantu memelihara atau bahkan menyebarkannya (jika memungkinkan).

Namun, kita berada dalam bahaya dari menciptakan lebih banyak hutan palsu, secara global, jika kita terlalu terbawa dengan menanam terlalu banyak pohon dari jenis yang sama di tempat yang sama.

Sebagian dari jawabannya adalah dengan menggunakan Rewilding Stick. Dengan menggunakan Rewilding Stick beberapa jenis benih dapat dibawa dan ditanam dengan berpola atau secara acak. Kerugiannya adalah tidak adanya “bukti” (setidaknya untuk sementara) bahwa penanaman tersebut telah dilakukan. Tetapi jika tidak ada peluang foto (akan membutuhkan waktu satu atau dua tahun sebelum ada foto pepohonan kecil yang muncul di area tersebut) metode ini lebih dari sekadar menutupi peluang ekologis. Dengan menggunakan Rewilding Stick akan memudahkan penanaman berbagai jenis tanaman sejak awal. Juga, ini adalah cara penanaman yang murah dan efisien sehingga kekhawatiran pada binatang-binatang lokal yang mungkin akan “merusak” tanaman sangatlah berkurang. Bahkan, binatang lokal dapat dilihat sebagai sekutu karena nantinya mereka akan membantu menyebarkan benih pohon yang muncul dan membantu menjaga ekologi daerah tersebut. Jika beberapa tanaman dikonsumsi atau dirusak oleh binatang, tidak akan menjadi masalah. Binatang-binatang tersebut akan lebih dari hanya sekadar menebusnya suatu saat nanti.

link to video plant 500 trees per hour using a rewilding stickLihat tautan ke video di halaman ini untuk informasi lebih lanjut tentang cara membuat dan menggunakan Rewilding Stick.

Rewilding Stick: Apa itu “Rewilding Stick”? Rewilding Stick atau Tongkat Rewilding adalah sebuah penemuan baru. Ini adalah tongkat logam berongga yang digunakan untuk membantu menanam benih, seperti benih pohon, langsung ke tanah yang kasar dan tidak siap di alam liar. Dapat digunakan untuk menanam bibit jenis tumbuhan asli setempat sehingga dapat membantu proses Rewilding atau penghijauan suatu kawasan.

 


Top