Pemulihan Habitat – Sebuah Cara yang Lebih Mudah
Agar memiliki suatu ekologi yang berkelanjutan maka kita perlu memulihkan habitat-habitat yang hilang karena pembangunan dan eksploitasi alam yang berlebihan. Dunia alam ditopang dan dipelihara secara aktif oleh berbagai jenis spesies binatang yang melakukan aktivitas-aktivitas naluriah normal mereka. Yang membantu untuk menjaga dan memelihara ekologi lokal. Dengan aktivitas normal seperti mencari makanan, menggali, bersarang, memberi makan, dan sebagainya, spesies binatang tersebut telah membantu menyebarkan dan ‘menanam’ benih-benih lokal di daerah itu. Karena binatang-binatang asli seringkali memakan tumbuh-tumbuhan yang mereka bantu untuk disebar, atau tumbuh-tumbuhan tersebut dikonsumsi oleh binatang-binatang lainnya, maka hal ini akan membantu menciptakan keseimbangan ekologi yang berkelanjutan.
Hanya sedikit yang menentang gagasan bahwa pemulihan habitat akan menawarkan nilai yang tidak hanya bagi spesies binatang, tetapi pada akhirnya bagi spesies manusia juga karena hal itu memperkuat ekologi lokal dan membuatnya menjadi lebih tangguh. Ekologi lokal yang sehat akan menjadi lebih mampu menangani perubahan pola cuaca, dan lebih cepat pulih dari banjir dan cuaca ekstrem lainnya.
Tantangannya adalah bagaimana cara untuk mengembalikan habitat alami. Karena habitatnya dihilangkan, begitu pula binatang-binatang yang memeliharanya. Hilangnya para “pemelihara” ini membuat habitat menjadi sangat sulit untuk pulih tanpa adanya campur tangan manusia. Intervensi manusialah yang menyebabkan permasalahan tersebut sehingga seringkali dibutuhkan campur tangan manusia juga untuk menyelesaikannya.
Apa yang diperlukan adalah intervensi manusia yang meniru dan untuk sementara menggantikan peran dari spesies binatang yang hilang, atau sangat berkurang. Karena tidak ada cukup binatang yang tersisa, kita sebagai manusia perlu campur tangan dan memberikan peran penyebaran benih dan penanaman benih yang telah diberikan oleh binatang-binatang tersebut.
Namun, saat ini banyak upaya dalam melakukannya menyebabkan spesies binatang lokal dianggap sebagai “musuh” daripada kolaborator yang semestinya. Misalnya; beberapa proyek mencoba mengimbangi hilangnya habitat dengan menanam bibit pohon yang mahal dalam jumlah besar, yang kemudian perlu “dilindungi” dari spesies binatang lokal dengan menggunakan pagar atau spiral plastik. “Habitat” tersebut kemudian diisolasi dari spesies binatang-binatang yang seharusnya berinteraksi dengannya.
Misalnya, di negara tempat saya tinggal, Skotlandia, kami diberitahu bahwa di beberapa daerah terdapat “terlalu banyak rusa”. Ini jelas tidak benar. Yang benar adalah bahwa “tidak ada cukup hutan”, karena sebagian besar telah ditebang bertahun-tahun yang lalu. Lebih khusus lagi tidak ada cukup hutan asli, karena hutan tanaman yang ditanam, dengan pepohonan sebagai tanaman komersial, tidak cocok untuk melestarikan satwa-satwa liar. Hutan palsu ini, atau hutan Frankenstein hanya ada di sana untuk menguangkan hibah dengan rencana untuk memanen pohon-pohonnya suatu saat nanti. Satwa-satwa liar setempat dipandang sebagai “ancaman” bagi perkebunan pohon tanaman komersial tersebut; mereka tidak dilihat sebagai suatu keuntungan.
Bahkan proyek yang benar-benar ekologis dapat jatuh ke cara berpikir yang rabun ini dan menggunakan bibit-bibit mahal untuk membantu penanaman hutan kembali di mana metode lain bisa menjadi lebih fleksibel dan lebih efektif. Menanam bibit memiliki tempatnya, tetapi dapat dikatakan bahwa itu perlu digunakan jauh lebih jarang daripada dilihat sebagai metode “Handal”. “Tapi apa alternatifnya?”, Anda mungkin bertanya-tanya.
Cara yang sederhana dan sangat efektif untuk memulihkan habitat adalah dengan meniru alam dengan menggunakan Rewilding Stick untuk menanam benih di tempat. Dengan menggunakan Rewilding Stick, ribuan atau bahkan puluhan ribu (dan dengan bantuan yang cukup, jutaan) benih dapat dikumpulkan secara lokal dan ditanam secara lokal. Ini akan meniadakan kebutuhan untuk mengelola dan menumbuhkan bibit dan kemudian memindahkannya ke lokasi penanaman (pada saat itu biasanya bibit akan terasa sangat berat).
Biaya penanaman benih yang sangat rendah (seperti dengan menggunakan Rewilding Stick) daripada bibit berarti tidak akan menjadi masalah jika binatang-binatang lokal mengkonsumsi beberapa tanaman yang muncul. Kita menginginkan populasi binatang lokal yang sehat, jadi selama persentase yang wajar dari apa yang kita tanam bertahan, kita ingin binatang-binatang lokal terlibat dengan tanaman-tanaman tersebut. Ketika tanaman tumbuh dewasa, binatang-binatang asli akan membantu menyebarkan benih-benihnya.
Dengan menggunakan Rewilding Stick untuk menanam benih maka akan menghemat semua energi yang diperlukan untuk menumbuhkan bibit di pembibitan tanaman. Hal ini memungkinkan kita untuk menanam berbagai jenis benih dalam sesi tanam yang sama (campuran pepohonan yang berbeda, tanaman berbunga, semak, dll). Ini juga akan memungkinkan kita untuk melihat spesies binatang-binatang lokal sebagai mitra dan penolong dalam upaya kita untuk memulihkan habitat mereka. Dengan Rewilding Stick kita akan dapat menanam benih di dalam penutup tanaman yang ada, yang akan menyembunyikannya sampai mereka mendapat kesempatan untuk tumbuh. Tidak perlu membersihkan tanah sebelum menanam benih. Kita dapat menanam benih sambil berjalan dengan kecepatan normal sehingga tidak ada lagi pekerjaan berat yang diperlukan saat menanam benih. Tidak seperti bibit, tanaman yang muncul (emerging plants) yang ditanam dengan cara ini, tidak perlu satu atau dua tahun untuk pulih dari keterkejutan saat ditransplantasikan dan lebih tahan setelah ditanam.
Rewilding Stick menawarkan kita cara untuk memulihkan habitat alam yang selaras dengan spesies binatang lokal yang ada. Dibutuhkan sekitar 20 menit untuk membuatnya menggunakan alat yang sederhana dan komponen yang tersedia dengan mudah dan memungkinkan Anda untuk menanam benih di tanah yang kasar setiap 10 detik atau kurang. Cobalah satu untuk Anda sendiri dan lihatlah bagaimana alat ini dapat merevolusi pemulihan habitat, mengimbangi hilangnya habitat, dan perusakan habitat. Rewilding Stick menawarkan, bahkan kepada individu tunggal, dampak positif yang signifikan pada ekologi lokal mereka.
Setelah Anda memiliki pengalaman menggunakan Rewilding Stick, bandingkan dengan waktu dan biaya menggunakan metode lain dan pertimbangkan juga manfaat kehadiran binatang-binatang asli sebagai mitra daripada sebagai “masalah”. Kemudian Anda akan tahu, dari pengalaman Anda sendiri, alat mana yang paling berhasil di dalam situasi Anda.
Lihat tautan ke video di halaman ini untuk informasi lebih lanjut tentang cara membuat dan menggunakan Rewilding Stick.
Rewilding Stick: Apa itu “Rewilding Stick”? Rewilding Stick atau Tongkat Rewilding adalah sebuah penemuan baru. Ini adalah tongkat logam berongga yang digunakan untuk membantu menanam benih, seperti benih pohon, langsung ke tanah yang kasar dan tidak siap di alam liar. Dapat digunakan untuk menanam bibit jenis tumbuhan asli setempat sehingga dapat membantu proses Rewilding atau penghijauan suatu kawasan.