Earth Day, The Canopy Project dan Rewilding

“Earth Day” mungkin merupakan ekspresi terkoordinasi terbesar dari dukungan untuk lingkungan di dunia. Acara telah dikoordinasikan secara global oleh Earth Day Network di lebih dari 190 negara. Menurut Wikipedia, Earth Day telah menjadi “hari libur sekuler terbesar di dunia, yang dirayakan oleh lebih dari satu miliar orang setiap tahunnya”. Itu adalah pencapaian yang mencengangkan.

Tahun 2020 merupakan peringatan Earth Day yang ke-50 dan perayaannya meliputi berbagai macam kegiatan seperti Great Global CleanUp, Citizen Science, Advocacy, Education, dan seni. Dikarenakan oleh pandemi maka banyak dari kegiatan tersebut pindah ke tayangan online dan termasuk juga acara live streaming selama tiga hari, Earth Day Live, yang diselenggarakan oleh koalisi aktivis pemuda, yang berfokus pada; ilmu pengetahuan warga, volunteering, keterlibatan masyarakat, pendidikan, dan peran seni dalam membuat kemajuan.

Tentu saja, penanaman pohon merupakan aspek utama dari Earth Day dan pergerakannya termasuk The Canopy Project yang telah menanam jutaan pohon. Ini adalah sebuah proyek yang benar-benar inovatif yang telah “bekerja erat dengan kelompok masyarakat di lapangan yang telah dilatih dan berkomitmen untuk memelihara pohon-pohon tersebut hingga dewasa dengan rentang hidup yang seringkali mencapai 100 tahun atau lebih.” Oleh karena itu, proyek ini adalah tentang tujuan yang patut dipuji karena membangun komunitas sebanyak itu dengan menanam pohon. Hanya ketika ada keselarasan antara populasi manusia lokal dan alam, maka tujuan kelestarian akan dapat tercapai. Oleh karena itu, metode The Canopy Project adalah sama bagusnya dengan tujuannya.

Earth Day adalah sebuah pergerakan yang benar-benar luar biasa, dan The Canopy Project merupakan pergerakan yang dirancang dengan baik dan benar-benar inovatif. Hingga saat ini mereka bekerja dengan melatih masyarakat setempat dalam membuat pembibitan pohon dan menanam serta memelihara pohon-pohon yang menjulang (emerging trees). Ini adalah metode yang luar biasa, bagaimanapun juga, saya percaya bahwa mereka melewatkan sebuah kesempatan yang penting.

Mereka juga bisa melatih masyarakat setempat untuk menanam dengan menggunakan apa yang disebut dengan “Rewilding Stick”. Rewilding Stick atau Tongkat Rewilding adalah sebuah tongkat penanaman benih yang terbuat dari tiang besi berlubang atau tongkat jalan. Ini adalah sebuah metode yang sangat terukur yang cocok untuk memanfaatkan upaya penanaman baik secara individu atau sekelompok besar individu. Mereka sudah menemukan metode yang bekerja dengan sangat baik bagi mereka dan harus tetap menggunakannya sebagai metode inti mereka. Namun mereka dapat mencoba menggunakan Rewilding Stick sebagai metode alternatif apabila cocok – seperti jika terdapat:

• benih yang melimpah
• konsumsi tanaman yang muncul akan membantu mendukung munculnya kembali satwa liar asli setempat.
• penutup tanah yang cocok untuk ‘menyembunyikan’ tanaman yang muncul dari pemangsa.
• sedikit predator potensial tanaman.

Ketika pohon ditanam di pembibitan, sangatlah menarik untuk melihat banyak hal dari perspektif kebutuhan pohon dan kebutuhan masyarakat, daripada kebutuhan satwa liar setempat. Satwa liar setempat dapat merusak atau memakan pepohonan menjulang (emerging trees) dan dapat dilihat sebagai suatu masalah. Namun, binatang lokal hanya menjadi “masalah” karena campur tangan manusia sebelumnya dalam merusak habitatnya. Misalnya, hutan tidaklah hanya terdiri dari pepohonan, dan tumbuhan lainnya, tetapi juga binatang-binatang yang juga menopang hutan. Binatang-binatang lokal memelihara hutan, dan lingkungan lainnya, dengan memakan tumbuhan (untuk menjaga tumbuhan agar tetap terkendali) dan menyebarkan benih mereka saat mereka melakukan aktivitas-aktivitas mereka. Saat mereka mencari makan dan menggali liang, binatang-binatang tersebut akan mengubur benih dari tumbuhan hutan untuk membantu mereka beregenerasi. Tidak mungkin ada lingkungan alam yang sehat tanpa adanya populasi binatang asli yang sehat.

The Canopy Project dari Earth Day sepenuhnya patut mendapatkan pujian dan layak untuk tumbuh dan berkembang. Namun, bagi saya tampaknya mereka dapat memberikan setidaknya sebagian dari kegiatan penanaman pohon mereka untuk Reseeding (Penyemaian Ulang) dengan menggunakan Rewilding Stick, bahkan jika ini berarti bahwa persentase pohon menjadi ‘hilang’ untuk kebutuhan dari satwa lokal. Nantinya satwa-satwa lokal itu akan membayar kembali investasi ini dalam jumlah yang baik ketika mereka menyebarkan dan ‘menanam’ benih-benih pepohonan menjulang (emerging trees).

link to video plant 500 trees per hour using a rewilding stickMenggunakan Rewilding Stick bukanlah tentang ‘menyebarkan’ benih karena ini kerapkali menjadi cara penanaman yang sangat tidak efisien. Rewilding Stick digunakan untuk menempatkan benih secara langsung ke tanah di tempat, dimana mereka dimaksudkan untuk tumbuh. Ini sangat meningkatkan kemungkinan bahwa pohon atau tanaman lainnya, setidaknya akan mendapatkan kesempatan untuk berkecambah. Penggunaan Rewilding Sticks juga bisa menjadi cara yang bagus untuk membangun tumbuhan bawah, yang terdiri dari berbagai tanaman yang dapat tumbuh di sekitar pohon, dan dengan cara ini maka akan dapat membantu memulihkan hutan. Sehingga hasilnya akan menjadi hutan asli yang menghidupi manusia, binatang dan berbagai jenis tanaman, dan bukan sekedar perkebunan pohon yang diklaim sebagai ‘hutan’.

Alat ini cukup mudah untuk membawa berbagai jenis benih dan beralih (switch) di antaranya secara berkala atau bahkan setiap kali benih ditanam. Oleh karena itu, bahkan dalam satu sesi penanaman, Rewilding Stick dapat digunakan untuk menanam beberapa jenis benih.

Sebagian besar organisasi yang terlibat dalam penanaman pohon hanya mengevaluasi diri mereka sendiri dan dievaluasi oleh orang lain, dalam hal berapa banyak pohon yang telah mereka tanam dan tingkat kelangsungan hidup dari pohon-pohon tersebut. Namun, kita perlu melihat gambaran yang lebih besar dan membiarkan fakta bahwa beberapa dari apa yang telah dtanam mungkin akan lebih baik jika dikorbankan untuk kebutuhan populasi dari binatang lokal. Pemulihan populasi binatang lokal akan memungkinkan adanya lingkungan yang lebih baik dan bahkan akan berkontribusi pada proses ‘penanaman’ saat mereka mencari makanan, menggali, menyebarkan dan yang lebih penting lagi adalah mengubur benih-benih tersebut. Di mana sesuatunya sudah tidak seimbang karena campur tangan manusia, ini mungkin tidak praktis. Namun, selalu layak untuk dipertimbangkan.

Kita mungkin perlu menjauhkan diri dari obsesi jumlah pohon yang sudah ditanam dan juga perlu melihat gambaran yang lebih besar tentang berapa hektar hutan, atau lanskap lokal lainnya, yang sedang dipulihkan.

Lihat tautan ke video di halaman ini untuk informasi lebih lanjut tentang cara membuat dan menggunakan Rewilding Stick.

Rewilding Stick: Apa itu “Rewilding Stick”? Rewilding Stick atau Tongkat Rewilding adalah sebuah penemuan baru. Ini adalah tongkat logam berongga yang digunakan untuk membantu menanam benih, seperti benih pohon, langsung ke tanah yang kasar dan tidak siap di alam liar. Dapat digunakan untuk menanam bibit jenis tumbuhan asli setempat sehingga dapat membantu proses Rewilding atau penghijauan suatu kawasan.

 


Top